Apa kabar guys? Udah lama saya ga ngurus ini blog hehe, maklum kuliah lagi sibuk-sibuknya. Berhubung saya udah semester 4 dan lagi belajar mata kuliah petrografi, tektonika, dan vulkanologi, jadi untuk postingan kali ini saya mau bahas sedikit tentang gunung api. Karena kite juga punya hobi naik gunung nih ye, jadi interest kite kali ini pas aje gitu haha.
Okay let's start, pertama apa sih arti gunung itu? Hmm gunung
pada prinsipnya adalah sebuah lubang hasil retakan kerak bumi, yang
mampu mengalirkan magma panas, debu, dan gas dari dalam perut bumi untuk
dimuntahkan ke permukaan. Antara gunung yang satu dengan lainnya
biasanya dibatasi dengan lembah yang terhampar. Kadang-kadang kalau kita memperhatikan beberapa gunung terlihat seperti bersatu membentuk barisan gunung yang
berderet panjang dan luas sehingga membentuk sebuah
jajaran gunung berapi (vulcanoes). Contohnya yang ada di Indonesia, ada deretan pegunungan jalur mediterania ada juga jalur pasifik. Maklumlah Indonesia merupakan tempat bertemunya 3 lempeng bumi sob. Tapi antara gunung satu dengan gunung lainnya yang saling berhubungan ga harus
memiliki sifat geologis yang sama, ya tergantung dengan setting tektoniknya, sehingga setiap gunung api
tersusun dari litologi batuan yang berbeda. Contohnya susunan litologi batuan Pegunungan Himalaya itu lebih lengkap dibanding dengan gunung lainnya di muka
bumi dan lebih kaya variasinya dibanding dengan Mount Everest wow!
Kedua, gimana sih pegunungan itu bisa terbentuk? Jadi, sebuah pegunungan itu terbentuk di lempeng tektonik bumi yang mengumpul dan
bertumbukan (collision jika sesama lempeng benua) atau memisah satu sama lain (rifting). Nah kibat peristiwa alam
tersebut akan muncul gugusan gunung yang terangkai satu sama lain dan membentuk
sebuah pergunungan. Pegunungan
bisa juga terbentuk akibatlempeng bumi yang meregang atau malah
mengkerut akibat adanya aktifitas kerak bumi itu sendiri. Contoh kejadian ini
bisa kita lihat pada Lembah Rio Grande di Amerika Utara. lalu adanya
aktifitas lempengan kerak bumi tersebut juga mengakibatkan terbentuknya
pegunungan Bukit Barisan, yang terhampar sepanjang Pulau
Sumatra, Indonesia, yang panjangnya hampir 1.700 km ( 1.050 mil ). Bukit Barisan
disusun dari beberapa gunung utama yang masih diselimuti hutan lebat. Salah satu gunung utama yang tertinggi adalah Gunung Kerinci ( 3,800 meter ). Pada tahun 2011 pernah diadakan Ekspedisi Bukit Barisan yang terdiri dari mahasiswa jurusan teknik geologi se-Indonesia dan kopassus. Dan pada tahun 2012 diadakan Ekpedisi Borneo (sekuel dari ekspedisi bukit barisan) dimana dari Teknik Geologi UNDIP 2010 mengirimkan 2 (dua) orang kawan yaitu Anggiat Sibuea dan Fajar Budi Rosyadi haha.
Gambar Lembah Rio Grande, Amerika Utara
Gambar Gunung Kerinci, Indonesia
Next kita akan bahas mengenai DINAMIKA
LEMPENG BUMI.
Salah satu fenomena alam yang dewasa ini berhasil kita temukan adalah dampak aktifitas oceanic crust yang mengakibatkan terbentuknya jajaran pegunungan di dasar laut (mid-oceanic ridges / MOR). Alasan ini juga yang mengakibatkan terbentuknya lempeng samudra baru yang dibentuk karena pendinginan kerak batuan secara perlahan dan pada akhirnya mengakibatkan pemadatan masa batuan. Sebagian besar lempeng bergerak saling menjauhi batas lempengan (divergent plate boundaries) berlangsung di dasar lautan, oleh karena itu sebagian besar aktifitas vulkanik berada di bawah lautan dan mengakibatkan terbentuknya lantai samudra yang baru. Adanya aktifitas vulkanik di dasar laut tersebut bisa menimbulkan fenomena alam yang disebut Black Smokers yang muncul dari celah dasar laut. Contoh fenomena ini bisa kita temui di Islandia.
Salah satu fenomena alam yang dewasa ini berhasil kita temukan adalah dampak aktifitas oceanic crust yang mengakibatkan terbentuknya jajaran pegunungan di dasar laut (mid-oceanic ridges / MOR). Alasan ini juga yang mengakibatkan terbentuknya lempeng samudra baru yang dibentuk karena pendinginan kerak batuan secara perlahan dan pada akhirnya mengakibatkan pemadatan masa batuan. Sebagian besar lempeng bergerak saling menjauhi batas lempengan (divergent plate boundaries) berlangsung di dasar lautan, oleh karena itu sebagian besar aktifitas vulkanik berada di bawah lautan dan mengakibatkan terbentuknya lantai samudra yang baru. Adanya aktifitas vulkanik di dasar laut tersebut bisa menimbulkan fenomena alam yang disebut Black Smokers yang muncul dari celah dasar laut. Contoh fenomena ini bisa kita temui di Islandia.
Seperti yang kita ketahui bahwa antara lempeng bumi satu dengan yang lain bisa
saling bergerak merapat atau menjauh dan akibat aktifitas lempeng-lempeng tersebut
akan terjadi fenomena – fenomena alam. Jika antara 2 (dua) lempeng saling menumbuk, maka terjadilah apa yang disebut dengan Subduction Zone.
Subduction Zone / Zona Subduksi adalah tempat pertemuan / tumbukan dua lempeng bumi yaitu lempeng benua dengan lempeng samudra dimana nanti lempeng samudra akan menujam ke bawah dan akan mengakibatkan sebuah cekungan yang dalam
dan terisi magma. Pada zona subduksi ini nanti akan terbentuk Island Arc.
Persepsi umum orang-orang mengenai gunung adalah bentuknya yang mengerucut dan sering memuntahkan lava
dan gas dari celah kerak bumi. Tentunya gambaran tersebut akan
membawa kita pada persepsi berbagai tipe gunung berapi dan sifat keunikan
gunung yang sangat bervariasi. Struktur dan tabiat (sok iye) sebuah gunung bergantung
pada banyak faktor. Dan kalo dijelasin satu-satu bakal panjang banget haha. Kalau begitu saya cukupkan dulu postingan saya kali ini mohon maaf jika ada kesalahan maklum masih belajar kalo mau lebih jelas bisa tanya ke senior-senior yang udah sarjana atau dosen masing-masing hehe. Saya hanya memberikan gambaran umum mengenai gunung api. Untuk litologi , fasies, dll bisa di lain kesempatan (Insyaallah). Kalau ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi, kalau sumurnya ga ada cari ladang yang lain (kriuk). Ya kalau ada umur panjang kapan-kapan kita berjumpa lagi amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar