Jumat, 17 Februari 2012

Studying rocks, drilling for oil, gems, and the bottom of the sea

Oke untuk postingan kali ini saya akan berbagi informasi mengenai bagaimana cara oil company drilling di lautan luas untuk mencari minyak. Kalo postingan yang terdahulu itu membahas bagaimana minyak bumi terbentuk, nah kalo sekarang kita bahas proses drillingnya guys. Sebetulnya ini mainannya anak teknik perminyakan, tapi ga ada salahnya kan kalo saya share ke teman-teman semua? Kita intermezzo sejenak deh, sebetulnya dalam mencari minyak itu tidak terlepas dari peran batuan. Kenapa? Karena minyak itu bisa kita temukan 'terjebak' di struktur-struktur batuan (umumnya batuan sedimen) contohnya antiklin. First question, who studies rocks? Geologists do! Yap, geologist itu kerjaannya erat sekali dengan batuan. Salah satu tugasnya itu adalah 'ngebaca' batu. Kok bisa? Emangnya ada tulisan terukir di batu? Haha, maksudnya setiap batu itu mengandung history masing-masing, bagaimana mereka bisa terbentuk, kenapa bentuk mereka bisa bermacam-macam, kenapa dengan jenis batu-batu tertentu bisa membentuk landscape yang sangat berciri khas. Makanya jangan heran kalo hanya dengan sebongkah batu geologist bisa menceritakan apa yang terjadi pada dunia di masa lalu. They show us what the earth was like millions of years ago. Dengan mempelajari batu juga kita bisa mengetahui dimana sungai pertama yang mengalir, gunung pertama yang meletus, bahkan hewan dan tumbuhan yang hidup pertama kali. Horor ga tuh? Haha. Dengan pekerjaannya yang seperti itu menuntut para geologist untuk berpergian jauh, mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah ke samudra (itu mah lagunya ninja hatori), desserts, bahkan dasar lautan.


Oke sekarang kita masuk ke inti pembahasan, drilling for oil. Secara singkat dan padatnya sih seperti ini, pertama-tama kita meledakkan dinamit di dalam air. Getaran yang dihasilkan akibat ledakan itu akan menghantam dasar lautan and it will bounce back to the top. Lalu getaran yang dikembalikan oleh dasar lautan tersebut akan dibaca oleh mesin yang disebut dengan seismograph. Nanti seismograph ini akan memvisualisasikan getaran tersebut dalam bentuk garis-garis bergelombang. Tujuannya, garis-garis bergelombang itu dapat memberitahu informasi lapisan-lapisan batuan yang ada yang terletak di dasar lautan. Sebetulnya tidak hanya dengan meledakkan dinamit, kita juga bisa menggunakan gelombang sonar untuk mendapatkan getaran yang akan ditangkap oleh seismograph nantinya. Next, the oil company drills a small well (sumur kecil) to see if the oil is there. Kalo ternyata positif ada, mereka pesta-pesta deh (haha  bercanda). Mereka selanjutnya membangun rig. Dengan mesin-mesin yang ada pada rig tersebut mereka akan memompa keluar minyak dan gas yang terjebak jauh di bawah sana. Mata bor yang ada pada drill bit juga bukan sembarang mata bor. Mata bor yang biasa digunakan untuk eksplorasi minyak itu terbuat dari diamond (berlian). Diamond itu pada Skala Mohs mempunya tingkat kekerasan paling tinggi yaitu 10. The only thing that will scratch a diamond is another diamond. Jadi wajar kalo diamond dijadiin mata bor karena saking kerasnya bisa motong batuan. Selain mempunyai keunggulan tersebut diamond juga terkenal akan kelangkaannya, makanya banyak orang yang berebut untuk mendapatkannya. Ga heran kalo sampai ada istilah 'blood diamond'. Afrika adalah salah satu benua yang terkenal sebagai penghasil diamond. Tapi sayangnya benua ini juga terkenal dengan diamond-diamondnya yang ilegal. Konflik nyata yang terjadi di negara konflik Sierra Leone bisa kita jadikan sebagai contoh. Para milisi setempat menguasai tambang-tambang diamond yang ada dan mereka pula yang menguasai pasaran diamondnya.



Udah cukup ngomongin masalah diamond, ayo kita balik lagi ke track. Nah second question is seperti apa sih kenampakan muka bumi yang ada di bawah laut? Sebenarnya benua dan pulau-pulau yang sekarang ada merupakan bagian tertinngi dari kerak bumi, sementara bagian yang terendahnya tertutup oleh lautan dan samudra. Pada intinya dasar lautan itu sama dengan daratan, berupa daratan kering yang mempunyai pegunungan dan lembah. Contohnya pada Samudra Atlantik teridentifikasi adanya rangkaian pegunungan yang terbentang sangat luas. Ada juga Palung Mariana yaitu palung laut terdalam yang terletak di Samudra Pasifik dimana kedalamannya hampir mencapai 11 kilometer di bawah permukaan laut.


Kayaknya saya cukupkan dulu postingan saya kali ini, semogga bermanfaat bagi para pembaca. Maaf jika ada kesalahan karena saya juga masih belajar alias masih kuliah hehe. Sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah S.W.T. Sampai bertemu di postingan berikutnya guys! Si Ryan gowes sepeda ke Bekasi, cukup sekian dan terima kasih...

Jumat, 03 Februari 2012

Puncak Garuda 2.968 mdpl

Untuk postingan kali ini saya akan berbagi pengalaman pendakian saya di Gunung Merapi. Lokasi Gunung Merapi sendiri terbagi dalam beberapa tempat. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, DIY. Sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Perjalanan kami memakan waktu sekitar dua hari dari tanggal 19 November - 20 November 2011 dengan menggunakan tiga buah sepeda motor. Awalnya emang agak sedikit serem mengingat belum lama gunung ini megalami erupsi. Dan jika hujan turun ancaman lahar dingin pun siap menanti. Tapi dengan keyakinan yang tinggi alias modal nekat kami pun tetap melanjutkan niat kami. Ini dia catatan perjalanannya, selamat menikmati guys!

19 November 2011, pukul 19.10 WIB saya berangkat bersama empat teman saya. Dari kiri ke kanan: saya, Andrean Firmansyah, Belan Adison, Reza Permadi, dan Bayu Kartiko. Kami berangkat dari Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.


Pukul 23.00 WIB kami berlima sampai di Selo, basecamp Gunung Merapi. Kami bertemu dengan anak-anak MAPATEKSI UNDIP. Mereka sedang melakukan pendakian massal. Setelah kami menangani masalah administrasi pendakian kami memutuskan untuk tidur sejenak.

20 November 2011, pukul 01.05 WIB kami bangun dari lelap dan membuat susu hangat. Saat kami sedang memasak air datang seorang turis dari Inggris bernama Tom Petty. Dia bertanya kepada kami ke arah mana jalur pendakian, setelah kami kasih tahu dia langsung beranjak pergi.


Pukul 02.00 WIB pendakian dimulai!

Pukul 02.35 WIB kami beristirahat sejenak dan bertemu dengan pendaki lainnya.


Pukul 03.40 WIB kami kembali beristirahat untuk sekedar minum dan duduk-duduk sejenak.


Pukul 04.20 WIB kami sampai di Watugajah. Kami memutuskan untuk beristirahat sampai sunrise tiba. Kami segera menyiapkan kompor untuk memasak susu hangat mengingat keadaan udara yang sangat dingin menusuk tulang. Sembari menunngu air matang kami menyantap roti yang telah kami beli di Boyolali saat pejalanan ke basecamp.


Pukul 05.00 WIB matahari terbit!!! Setelah berfoto-foto sesaat, kami terus melanjutkan pendakian.


Pukul 05.20 WIB kami sampai di Pasar Bubrah. Mirip Planet Mars euy haha...


Pukul 05.35 WIB Puncak Garuda kami datang!!!


Pukul 06.00 WIB halfway to heaven. Litologinya yang pasir membuat kami susah untuk berpijak, kami harus merangkak dan merangkak untuk sampai ke puncak.


Pukul 06.10 WIB aneh tapi nyata (perhatikan batunya seperti menyerupai wajah manusia).


Pukul 06.25 tracknya edan!!!


Pukul 06.40 WIB alhamdulillah kami sampai di Puncak Garuda dengan selamat. Keren banget pemandangannya, kita bisa melihat Gunung Merbabu dari sana. Lucunya, di Puncak garuda kami kembali bertemu bule yang tadi saya ceritakan pas di basecamp Selo haha. Ternyata dia bekerja di Indonesia tepatnya di Solo udah dua tahun (pantes aje bahasa Indonesianya fasih banget). Tom Petty terus bareng kami sampai perjalanan pulang.





 Pukul 07.05 setelah beristirahat sejenak serta foto-foto kami memutuskan untuk kembali turun.

 
 Pukul 08.10 WIB kami sampai kembali di Pasar Bubrah.


Pukul 09.20 WIB kami sempat tersesat keluar dari track pendakian, namun kami dapat kembali ke track setelah kami dipandu oleh suara pendaki lainnya.


Pukul 10.30 WIB akhirnya kami sampai di Selo, basecamp Gunung Merapi. Kami beristirahat sejenak lalu membersihkan badan yang kotor gara-gara debu selama pendakian. Setelah itu kami segera bergegas kembali ke Semarang mengingat ada acara LKMM Pra Dasar buat maba di Teknik Geologi UNDIP. Tapi sebelumnya kami mengantarkan Tom Petty menuju Terminal Bus Boyolali.


Sekian catatan perjalanan ini saya share ke teman-teman. Sebelumnya saya ingin mengucapkan rasa syukur alhamdulillah kepada Allah S.W.T. karena berkat rahmat-Nya saya dapat melakukan pendakian Gunung Merapi tanpa mengalami hal-hal atau kejadian yang membahayakan. Sungguh besar kuasa-Nya, saya dapat melihat betapa agung ciptaan-Nya. Ini merupakan satu dari sekian banyak ciptaan-Nya, maka dari itu hendaknya kita selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita entah seberapa baik atau buruknya itu. Karena satu hal yang saya yakini, sesuatu yang baik di mata kita belum tentu baik di mata Allah dan begitu pula sebaliknya, sesuatu yang buruk di mata kita belum tentu buruk di mata Allah. Kayaknya saya cukupkan dulu postingan saya kali ini. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, sampai ketemu di postingan berikutnya guys! Ambil cucian di rumah desi, cukup sekian dan terima kasih...